Mata
kuliah :
Pengantar Geofisika
Dosen
: Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc
MAKALAH
PENGANTAR
GEOFISIKA
OLEH
:
RISKA
OKTAVIANI
(60400114025)
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
PENGANTAR
GEOFISIKA
A.
Pengertian Geofisika
Geofisika merupakan suatu bidang ilmu yang
memngimplementasikan prinsip – prinsip fisik dalam mempelajari Bumi untuk dapat
memperoleh permodelan keadaan Bumi, seperti bentuk bumi, reaksi terhadap gaya, serta
medan potensial bumi (medan-magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki
interior bumi seperti inti, mantel bumi, dan kulit bumi serta
kandungan-kandungan alaminya. Di
dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer.
Geofisika memanfaatkan pengukuran permukaan bumi dari parameter – parameter
fisika yang dimiliki batuan untuk dapat mengetahui sifat – sifat batuan dan
kondisi permukaan bawah bumi baik secara verikal maupun horizontal. Oleh karena
itu geofisika sering dipakai untuk mengetahui struktur suatu batuan, eksplorasi
mineral dan migas, dan berbagai aplikasi dalam geotektonik. Bidang kajian ilmu
geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan
oseanografi(laut). Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya
seismologi yang mempelajari gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi)
atau volcanology, geodinamika yang mempelajari dinamika pergerakan
lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang digunakan dalam pencarian
hidrokarbon.
B.
Metode-Metode Geofisika
Dalam
melakukan pengukuran geofisiska memanfaatkan dua metode, yaitu metode aktif dan
metode pasif:
1.
Metode aktif
merupakan
metode yang pengukurannya memanfaatkan gelombang buatan gangguan yang dikirimkan
ke Bumi lalu mencatat respon yang diberikan oleh Bumi. Misalnya dengan
memanfaatkan ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman
sinyal radar dan lain sebagainya.
2. Metode pasif
2. Metode pasif
merupakan metode yang dalam melakukan pengukuran
memanfaatkan medan alami yang dipancarkan oleh bumi. Misalnya dengan
meanfaatkan radiasi gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik
bumi, medan listrik dan elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktivitas bumi.
Salah satu cara atau metode untuk memperoleh
informasi tersebut adalah dengan menggunakan metode survei geofisika. Survei
geofisika yang sering dilakukan selama ini antara lain :
a. Metode Geolistrik
b. Metode Seismik
c. Metode GPR
d. Metode Gravity
e. Metode Magnetik
1. Metode
Geolistrik (metode resistivity/tahanan jenis)
Metode ini
menggunakan medan potensial listrik bawah permukaan sebagai objek pengamatan
utamanya. Kontras resistivity yang ada
pada batuan akan mengubah potensial listrik bawah permukaan tersebut sehingga
bisa kita dapatkan suatu bentuk anomali dari daerah yang kita amati. Dalam
metoda geolistrik terdapat beberapa spesifikasi yaitu :
a. Self
potensial (SP) yaitu
Metode yang memanfaatkan potensial listrik yang terdapat di alam.
b. Induced
potential (IP) yaitu
Metode yang memanfaatkan potensial listrik yang kita induksikan sendiri kedalam
tanah.
Teori
utama dalam metoda resistivity sesuai dengan hokum Ohm yaitu arus yang mengalir
(I) pada suatu medium sebanding dengan voltage (V) yang terukur dan berbanding
terbalik dengan resistansi (R) médium, atau dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = I.R
Dimana R
(Resistansi) sebanding dengan panjang medium yang dialiri (x), dan berbanding
terbalik dengan luas bidang (A), yang sesuai dengan rumus :
R = x/A
Untuk
mendapatkan pengukuran resistivity yang menghasilkan harga resistivitas semu ρapp
(apparent resistivity) dirumuskan oleh :
ρ app = K array . V / I
Dalam
pelaksanaan survey dikenal beberapa metoda pengambilan data sesuai dengan
peletakan eloktroda yang dilakukan. Hal ini berpengaruh terhadap faktor
geometri peneletian resistivity yang kita lakukan. Adapun aturan/metoda
tersebut antara lain :
![*](file:///C:/Users/RISKAO~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/RISKAO~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/RISKAO~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/RISKAO~1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
2. Metode Seismik
Metode
seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan
menggunakan ‘sumber’ seismik (palu, ledakan,dll). Setelah usikan diberikan,
terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi
hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun
pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak
tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar
data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam
tanah.
Eksperimen
seismik aktif pertama kali dilakukan padatahun 1845 oleh Robert Mallet, yang
oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet
mengukur waktu transmisi gelombang seismik,yang dikenal sebagai gelombang
permukaan, yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan. Mallet meletakkan sebuah
wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari sumber ledakan dan mencatat
waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak. Pada tahun 1909, Andrija
Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya
dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang
disebut sebagai Moho.
Hukum Fisika Gelombang Seismik
Gelombang
seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan gelombang cahaya, sehingga
hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya berlaku juga untuk gelombang
seismik. Hukum-hukum tersebut antara lain:
1. Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar
dari sebuah titik sumber gelombang ke segala arah dengan bentuk bola.
2. Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu
gelombang jatuh diatas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan
densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang
lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika
sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang
bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar.
Di dalam
eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
a. Metode seismik bias (refraksi)
Seismik
refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah/batuan dari
posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini,
gelombang yang terjadi setelah gangguan pertama (first break)
diabaikan,sehingga sebenarnya hanya data first break saja yang dibutuhkan.
Parameter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat
gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekelompok konstanta
fisis yang ada di dalam material dan dikenal sebagaiparameter elastisitas
batuan.
Seismik Refraksi :
· Untuk
analisa batuan di dalam geoteknik
· Menentukan
kedalaman dari Bedrock
· Untuk
eksplorasi Air tanah
· Untuk
studi kerak bumi dan lempeng tektonik.
b. Metode seismik pantul (refleksi)
Seismik refleksi,
analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima setelah getaran awal
diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang
terpantulkan dari semua interface antar lapisan di bawah
permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan ‘echo
sounding’ pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang
medium juga dapat diekstrak dari bentuk dan amplitudo gelombang refleksi yang
direkam.Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang
dilakukan masih sama dengan seismik refraksi, yaitu analisis berdasar kontras
parameter elastisitas medium.
Seismik Refleksi
· Untuk
mendeteksi rongga bawah permukaan tanah.
· Untuk
studi stratigrafi danggal
· Untuk
survey pemasangan Rig di lepas pantai
· Untuk
eksplorasi mineral hidrokarbon
· Untuk
studi kerak bumi dan lempeng tektonik.
3. Metode
GPR (Ground Penetrating Radar)
Metode
ground penetrating radar atau georadar merupakan salah satu metode geofisika
yang mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik
dengan menggunakan gelombang radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar
menggunakan gelombang elektromagnet dan memanfaatkan sifat radiasinya yang
memperlihatkan refleksi seperti pada metode seismik refleksi. Pengukuran dengan
menggunakan GPR ini merupakan metode yang tepat untuk mendeteksi benda benda
kecil yang berada di dekat permukaan bumi (0,1-3 meter) dengan resolusi yang
tinggi yang artinya konstanta dielektriknya menjadi rendah.
Ada tiga
jenis pengukuran yaitu refleksi, velocity sounding, dan transiluminasi.
Pengukuran refleksi biasa disebut Continuous Reflection Profiling (CRP), Pengukuran
velocity Sounding disebut Common Mid Point (CMP) untuk mementukan kecepatan
versus kedalaman, dan transiluminasi disebut juga GPR Tomografi.
Keberhasilan
dari metoda GPR bergantung pada variasi bawah permukaan yang dapat menyebabkan
gelombang tertransmisikan. Perbandingan energi yang direfleksikan disebut
koefisien refleksi (R) yang ditentukan oleh perbedaan cepat rambat gelombang
elektromagnet dan lebih mendasar lagi adalah perbedaan dari konstanta
dielektrik relatif dari media yang berdekatan.
4. Metode Gravity
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
Metode Gravity adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
5. Metode Magnetik
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi di setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari berbagai macam batuan. Dalam kegiatan eksplorasi, survei magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara.
Survey magnetik merupakan metoda eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi di setiap titik yang ada di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya anomali medan magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari berbagai macam batuan. Dalam kegiatan eksplorasi, survei magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara.
KESIMPULAN
Geofisika merupakan suatu bidang ilmu yang
memngimplementasikan prinsip – prinsip fisik dalam mempelajari Bumi yang
menyelidiki interior bumi seperti inti, mantel bumi, dan kulit bumi serta
kandungan-kandungan alaminya dan juga
dimanfaatkan untuk pengukuran permukaan bumi dari parameter – parameter
fisika yang dimiliki batuan untuk dapat mengetahui sifat – sifat batuan dan
kondisi permukaan bawah bumi baik secara verikal maupun horizontal. Dalam melakukan pengukuran
geofisiska memanfaatkan dua metode, yaitu metode aktif dan metode pasif. Metode
survei geofisika : Metode Geolistrik, Metode
Seismik, Metode GPR, Metode Gravity, Metode Magnetik.
DAFTAR PUSTAKA
https://geoful.wordpress.com/geofisika dan metode-geofisika/(diakses
pada tanggal 1 April 2016)
https://geoful.wordpress.com/pengantar geofisika/(diakses pada tanggal 1 April
2016)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar