Mata kuliah : Pengantar Geofisika
Dosen :
Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc
MAKALAH
BUMI
OLEH
:
RISKA
OKTAVIANI
(60400114025)
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bumi merupakan satu-satunya planet pada
tata surya yang mempunyai kondisi yang memungkinkan adanya suatu kehidupan.
Sebagaimana planet yang lain, dari jauh bumi tampak sebagai bola yang melayang
mengedari matahari yang mempunyai sebuah satelit yang disebut bulan. Terjadinya
alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia alam semesta masih
merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang gaib dan penuh rahasia.
Namun, walaupun demikian, para ahli ilmu pengetahuan alam masih terus
mengadakan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan tabir misteri
tersebut. Oleh karena itu, sampai saat ini manusia dengan mempergunakan
segala kemampuannya, mempergunakan teknologi canggih terus berusaha untuk
mengungkap misteri alam semesta ini.
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi
ini merupakan kedudukan yang istimewa di alam semesta ini. Karena melihat
bahwa matahari terbit di sebelah timur dan terbenam di sebelah barat. Hal ini
berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “Geosentris”
dari Ptolomeus.
Pandangan geosentris berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “Heliosentris” yang mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerak mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke 18, manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada paro abad ke 20. Pada masa ini penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul menjadi makin berkembang.
Pandangan geosentris berubah setelah Copernicus mengemukakan teori “Heliosentris” yang mengemukakan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerak mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke 18, manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada paro abad ke 20. Pada masa ini penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul menjadi makin berkembang.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN BUMI
Bumi adalah planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup
beserta isinya. Kira-kira 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua
di Bumi merupakan satu massa daratan yang dikenal sebagai Pangea. Kemudian,
kira-kira dua ratus juta tahun yang lalu Pangea terpecah menjadi dua benua
besar yaitu Laurasia, yang sekarang terdiri dari Amerika Utara, Eropa, sebagian
Asia Tengah dan Asia Timur; dan Gondwana yang terdiri dari Amerika Selatan,
Afrika India, Australia dan bagian Asia lainnya. Bagian-bagian dan dua benua
besar ini kemudian terpecah-pecah, hanyut dan bertubrukan dengan bagian lain.
sejarah terbentuk nya bumi
Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas
beberapa lapisan bumi.Bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai
dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya.
Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam
semesta ini tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan
bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi
matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu,
proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya
kita.
Ï%©!$# t,n=y{ yìö7y ;Nºuq»yJy $]%$t7ÏÛ ( $¨B 3ts? Îû È,ù=yz Ç`»uH÷q§9$# `ÏB ;Nâq»xÿs? ( ÆìÅ_ö$$sù u|Çt7ø9$# ö@yd 3ts? `ÏB 9qäÜèù ÇÌÈ
“Yang telah
menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang”. (QS. Al-Mulk,
67:3).
ìÏt/ ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( 4¯Tr& ãbqä3t ¼çms9 Ó$s!ur óOs9ur `ä3s? ¼ã&©! ×pt6Ås»|¹ ( t,n=yzur ¨@ä. &äóÓx« ( uqèdur Èe@ä3Î/ >äóÓx« ×LìÎ=tæ ÇÊÉÊÈ
"Dia
(Allah) Pencipta langit dan bumi" (QS. Al-An'aam, 6: 101)
B. Bagian-bagian Bumi
Bumi memiliki
beberapa lapisan. Lapisan-lapisan tersebut adalah sebagai berikut.
gambar struktur bumi
1. Inti bumi (Barisfer/Centrosfer)
Pengetahuan manusia tentang ini bumi masih sangat terbatas .
inti bumi terdiri dari dua bagian, yaitu inti luar (tebalnya 2160 km) dan inti
dalam (tebalnya 1320 km). Berat jenis inti bumi ini diperkirakan 10,7,
sedangkan berat jenis litosfer rata-rata 2,8. Dari kedua macam berat jenis
tersebut dapat disimpulkan bahwa inti bumi lebih berat daripada kulit bumi
(barys = berat, sphaira = bulatan). Diduga barisfer terdiri dari nikel dan
ferrum (besi) sehingga lapisan ini disebut juga “lapisan NiFe”. Inti luar
diduga berwujud cair, sedangkan inti dalam berwujud padat.1. Inti bumi (Barisfer/Centrosfer)
Pengaruh panas matahari hanya terasa paling dalam 20 meter di
bawah permukaan bumi. Setelah 20 meter ke bawah, temperaturnya telah konstan
tidak lagi dipengaruhi musim panas dan dingin. Akan tetapi, makin masuk ke
dalam bumi temperaturnya makin tinggi, umumnya tiap turun 33 m temperature naik
1 C. Angka 33 m ini disebut “jumlah geothermis”, artinya jumlah meter yang
diperlukan untuk kenaikan temperatur 1 C, apabila turun vertikal ke dalam
lapisan bumi. Di Eropa, digunakan ukuran 33 m, sedangkan di Amerika Utara digunakan
60 m. Ada istilah “derajat geothermis”, artinya jumlah derajat Celcius yang
dicapai apabila turun vertikal 100 m ke dalam bumi.
Dengan cara di atas, dapat dihitung temperatur inti bumi
yaitu = jari-jari bumi/jumlah geotermis x 1 C = 6.370.000/33 x 1 C
= 200.000 C. Namun, diduga bahwa makin jauh dari permukaan bumi makin
kecil derajat geothermisnya (makin besar jumlah geothermisnya), sehingga
temperature inti bumi tidak akan lebih dari 3.000 C. Dalam
temperatur ini, segala macam zat telah mencair atau menjadi gas, tetapi karena
tekanan berat dari lapisan-lapisan di atasnya maka barisfer tetap padat.
Inti bumi menyebabkan adanya sifat kemagnetan dari bumi. Bumi
merupakan magnet raksasa dengan kutub utara magnet terletak di bagian utara
bumi dan kutub selatan magnet terletak di bagian utara bumi, meskipun ternyata
tidak tepat betul pada kutub bumi, menyimpang 17 dilihat dari pusat bumi. Arah
kemagnetan bumi merupakan salah satu misteri alam semesta sampai saat ini belum
terungkap. Ini merupakan tantangan.
2. Selimut (Mantel)
Sesuai dengan namanya, lapisan ini bersifat melindungi bagian
dalam bumi. Lapisan ini terdiri dari tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Litosfer, artinya
lithos = batuan, sphaira = bulatan. Lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu
(1) lapisan “Sial” (Silicium dan Aluminium) terdapat di sebelah atas sekali
dengan berat jenis rata-rata 2,65 dan tebalnya sekitar 50-100 km, dan (2)
lapisan “Sima” (Silicium dan Magnesium) terdapat di sebelah bawah dengan berat
jenis rata-rata 2,9 dan tebalnya kira-kira 1100 km.
b. Astenosfer,
wujudnya agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat
formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesis batuan dan mineral di bentuk.
Karena wujudnya tidak padat, maka massa yang di atasnya dapat bergerak. Mungkin
kondisi semacam ini yang dipikirkan sebagai dasar teori lempeng tektonik.
c. Mesosfer, wujudnya
padat dengan tebal sekitar 2400-2750 km, terletak dibawah astenosfer. Pada
perbatasan dengan inti bumi terdapat transisi, dimana kecepatan gelombang
menurun dengan tajam.
3. Kerak Bumi
Lapisan ini
menempati bagian paling atas dari permukaan bumi dengan tebal rata-rata antara
10-50 km, lapisan ini tidak sama tebalnya di semua tempat. Di atas benua
tebalnya berkisar 20-50 km, tetapi di bawah permukaan laut tebalnya hanya
sekitar 10-12 km saja, wujudnya padat. Kerak bumi terdiri dari zat padat yang
disebut batuan (termasuk pasir, tanah, abu gunung api, kerikil, tanah liat,
dll). Menurut kejadiannya, batuan dibedakan atas tiga golongan,yaitu:
a. Batuan Beku (batuan
magma)
Terjadi dari magma
yang cair dan panas membeku di dalam atau di luar bumi akibat temperaturnya
turun. Menurun tempat membekunya dibedakan atas tiga macam, yaitu: (1) batuan
beku luar atau batuan beku effusi yakni magma yang membeku dipermukaan bumi,
contoh batu apung; (2) batuan beku sela batuan beku gang yakni magma yang
membeku di gang atau sela-sela batuan pada kulit bumi, batu granit profir; dan
(3) batuan beku dalam atau batuan beku plutonis yakni magma yang membeku di
tempat yang sangat dalam dekat dapur magma, contoh batu granit, batolit,
laktolit, dan sill.
b. Batuan Sedimen
(endapan)
Air, angin,es
mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain, misalnya tanah
liat, pasir dll. Hasil kikisan tersebut ada yang tetap gembur, ada yang menjadi
keras (membatu), karena waktu atau tekanan dari lapisan diatasnya. Contoh yang
tetap gembur pasir pantai, pasir sungai, sedangkan yang mengeras: konglomerat
(kumpulan batu-batu kerikil yang menyatu dan mengeras), batuan pasir (kumpulan
pasir yang menyatu dan mengeras).
c. Batuan Metamorf
(Batuan Malihan)
Batuan sedimen
maupun batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, Karena suhu yang
tinggi atau tekanan yang berat. Contohnya batu pualam (marmer). Batuan metamorf
yang terjadi karena pengaruh panas dari magma, disebut kontak metamorfosa,
misalnya batu pualam di Trenggalek, batu bara di Bukit Asam. Jika terjadinya
karena tekanan yang besar disebut metamorfosa dynamo, misalnya batu tulis
berasal dari tanah liat.
C. Lapisan Air (Hidrosfer)
Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan atau
bola) ialah semua perairan yang berada di bumi, yaitu samudra, lautan, danau,
sungai, dan air tanah. Air yang turun dari langit, sebagai hujan dan salju,
boleh dikatakan tidak mengandung garam atau mineral yang terlarut (air tawar),
masuk ke sungai, mengalir di atas permukaan tanah dan bawah permukaan tanah
melarutkan garam mineral yang ada di tanah dibawa ke laut. Pemanasan matahari
akan menguapkan air laut, tetapi garam-garam mineral tidak ikut menguap
sehingga air laut terasa asin.
Garam mineral yang
merupakan bagian besar dari air laut, yaitu garam dapur (NaCl = Natrium
Clorida) dan garam Inggris (MgSO4 = Magnesium Sulfat). Kira-kira 71% dari
planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap
(evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan. Awan
yang terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan
(kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya
akan turun ke muka bumi sehingga hujan (presipitasi).
Setelah sampai di
permukaan bumi, sebagian mengalir di atas permukaan dan sebagian lagi masuk ke
dalam bumi (infiltrasi) sehingga terjadi aliran atas permukaan bumi dan aliran
bawah permukaan, mengisi kembali danau, sungai, dan laut serta diserap kembali
oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi. Pada
saat hujan, air hujan akan membawa Oksigen (O2) dan Carbondioksida (CO2) yang
ada di udara ke dalam sungai, danau dan laut, sehingga memungkinkan bisa ada
kehidupan di dalam air.
D. Lapisan Udara (Atmosfer)
Atmosfer (atmos =
uap/udara, sphaira = bulatan atau bola) adalah lapisan udara yang menyelimuti
bumi yang terdiri dari campuran gas-gas, debu, dan uap air.
1. Gas-gas dalam udara
ini terdiri atas gas;
2. Nitrogen (zat lemas) 78%
3. Oksigen (zat
asam) 21%
4. Argon 0,9%
5. Karbondioksida (zat
arang) 0,03%
6. Kripton, neon,
Xenon, hydrogen, helium, dan ozon 0,07%
Berdasarkan
sifatnya, atmosfer dibagi atas beberapa lapisan:
1. Troposfer
Lapisan ini yang
paling dekat dengan permukaan bumi. Di daerah tropika, tinggi troposfer bisa
mencapai 18 km, sedangkan di daerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. gejala
cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju, angin terjadi pada lapisan
ini.
Pada lapisan ini
terdapat gejal “Lapse rate”, artinya setiap nail 100 m suhu akan turun
rata-rata 0,6 C (suhu udara makin ke atas makin rendah). Contoh
Puncak Jaya (Irian Jaya) ketinggiannya 5.000 m.
a. Suhu di pantai (0
m) rata-rata = 26 C.
b. Suhu di puncak Jaya
= 26 C (5.000 m/100 m x 9,6 C) = -4 C.
c. Suhu tersebut
membuat air menjadi beku (salju). Gejala ini yang menjawab mengapa di daerah
tropika bisa ada salju.
2. Stratosfer
Lapisan ini banyak
mengandung gas ozon (O2) yang mudah menyerap radiasi ultraviolet dari matahari.
Itulah sebabnya lapisan ini lebih panas daripada lapisan troposfer. Pada
lapisan ini, suhu udara makin ke atas makin tinggi. lapisan ini berada pada
ketinggian 18 km-60 km.
3. Mesosfer
Lapisan ini ditandai oleh penurunan suhu
rata-rata 0,4 C setiap naik 100 m (suhu udara makin ke atas makin rendah). Suhu
pada bagian teratas dari lapisan ini mencapai -140 C. lapisan ini terletak
antara ketinggian 60 km sampai 85 km.
4. Termosfer
Lapisan ini
terletak antara ketinggian 85 km sampai 200 atau 300 km. Suhu pada lapisan ini
makin ke atas makin tinggi, hingga pada lapisan teratas mencapai 1500 C. Ini
disebabkan karena oksigen yang ada pada lapisan ini menyerap radiasi
ultraviolet dari matahari. Di atas lapisan ini masih terdapat lapisan
termopause, yang terletak pada ketinggian 300 km sampai 1000 km. Suhu
termopause konstan terhadap ketinggian, tetapi berubah menurut waktu. Pada
malam hari suhu berkisar antara 300 C-1.200 C dan pada siang hari
berkisar antara 700 derajat celcius-1.700 derajat celcius.
Atmosfir penting
bagi kehidupan di bumi, karena tanpa atmosfer makhluk hidup tidak dapat hidup.
Atmosfer jiga sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang
kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas ke ruang angkasa pada malam
hari. Di samping itu, atmosfer dapat menghambat bagi benda yang bergerak
melaluinya sehingga meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur
sebelum mencapai permukaan bumi.
Atmosfer termasuk
bagian dari bumi. Adanya gaya gravitasi mengakibatkan atmosfer berputar bersama
dengan bumi setiap hari (rotasi) dan beredar mengitari matahari setiap tahun
(revolusi).
Diduga tebal
lapisan atmosfer ini kurang lebih 1.000 km. tanpa udara di sekeliling bumi,
tidak satu makhluk pun yang dapat hidup. Udara tidak melayang terlalu jauh ke
angkasa. Oleh karena itu, bila orang mendekati gunung yang tinggi di bumi ini
harus menggunakan masker, sebab pada ketinggian tertentu lapisan udara semakin
tipis. Semakin tinggi tempat, lapisan udara semakin tipis.
E. Menentukan Umur
Bumi
Sekurang-kurangnya ada empat cara untuk menentukan umur bumi,
sebagai berikut:
1. Teori Sedimen
Cara
ini didasarkan pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata-rata yang membentuk
batuan, yaitu dengan mengetahui tebal lapisan rata-rata yang terbentuk setiap
tahunnya dan dibandingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini.
Dengan cara ini, diketahui bumi kita telah berumur 500 juta tahun.
2. Teori Kadar Garam
Cara ini didasarkan atas perhitungan
kenaikan garam di laut. Menurut teori ini, pada saat bumi tebentuk air laut
kadar garamnya 0% (tawar). Karena banyak sungai bermuara ke laut menjadi asin.
Saat ini, kadar garam di lautan rata-rata 3%. Kadar garam dari 0% menjadi 3%
digunakan sebagai cara untuk menentukan umur bumi dan menurut teori ini umur
bumi sudah 1.000 juta tahun.
3. Teori Termal
Menurut teori ini, pada saat bumi terbentuk
merupakan batuan yang sangat panas dank arena bersentuhan dengan udara yang
suhunya lebih rendah, maka batuan tersebut mendingin dan membeku seperti saat
ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang bernama Kelvin menduga bahwa batuan
panas seperti saat bumi terbentuk dan menjadi dingin seperti saat ini,
memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
4. Teori
Radioaktivitas
Menurut teori ini, zat radioaktif dalam
waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh) menjadi zat yang lebih rendah
susunan zatnya. Menurut teori ini, umur bumi sudah 5.000 juta-7.000 juta tahun.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalah tentang bumi.blogspot.co.id/2010/12/html
http://makalah
bumi dan tata surya_ konsep dasar.com/2010/12/ geofisika.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar