Dosen
: Ayusari Wahyuni, S.Si., M.Sc
Mata kuliah : Pengantar Geofisika
MAKALAH
OLEH:
RISKA OKTAVIANI
(60400114025)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
kami yang berjudul “GEOFISIKA
LINGKUNGAN” dalam bidang mitigasi gempa bumi
pada mata kuliah pengantar geofisika.
Adapun makalah pengantar geofisika tentanggeofisika
lingkungan ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan beberapa pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu tak lupa pula kami sampaikan banyak terimah
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi
lainnya.Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami menerima
pembaca yang ingin member kritik dan saran yang membangun sehingga kami dapat
memperbaiki makalah pengantar geofisika ini.
Akhirnya kami mengharap semoga dari makalah
pengantar geofisika tentang geofisika
lingkungan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Samata-Gowa, 26 maret 2016
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Geofisika lingkungan merupakan
serangkaian Mitigasi bencana seperti gempa bumi. Mitigasi gempa bumi
merupakan serangkaian upaya untuk menngurangi resiko bencana gempa bumi, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran
dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana gempa bumi. Gempa
bumi ialah sentakan asli dari bumi, bersumber di dalam bumi dan yang merambat
melalui permukaan bumi dan menembus bumi.Sampai saat ini bumi merupakan
satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk,
diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya.Oleh karenanya pengetahuan mengenai
bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk
manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai,
termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya.
Berdasarkan letak geografis , Indonesia merupakan negara yang
terletak diantara 2 benua dan 2 samudera serta terletak diantara 3 lempeng
tektonik dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng India-Australia dan lempeng
Pasifik. Dikarnakan Indonesia terletak di 3 (tiga) lempeng inilah sehingga Indonesia
sangat rentan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Wilayah indonesia
termasuk dalam lingkaran api pasifik(ring of fire) yang disebut juga sebagai
sabuk gempa pasifik. Dalam sabuk ini berderetlah pegunungan berapi(yang
merupakan tempat penyaluran energi bumi),selain itu lempeng antar benua yang
ada di negeri kita tiap tahun juga bergeser,jika tekanan yang diakibatkan
lempeng yang bergerak tidak dapat di tahan oleh tepi lempengan maka terjadi
gempa bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi gempa bumi adalah
serangkaian upaya untuk mengurangi risiko gempa bumi, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana
(Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana). Bencana sendiri adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami,
gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis, dan lainnya
(anonimes, 2011).
Ayat yang berhubungan dengan gempa
bumi yaituSurat Ath-Thalaaq ayat 12 yang
berbunyi
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ
مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
Artinya:”Allah-lah
yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.”
B. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang
dirasakan di permukaan bumi yang di sebabkan oleh gelombang seismic dari sumber
gempa di dalam lapisan kulit bumi.Pusat atau sumber gempa bumi yang letaknya di
dalam bumi disebut hiposentrum.Daerah permukaan bumi ataupun di dasar laut yang
merupakan tempat pusat getaran bumi merambat disebut episentrum.
Alat mitigasi gempa bumi
Gempa
bumi adalah getaran bumi atau getaran kulit bumi secara tiba-tiba,bersumber
pada lapisan kulit bumi (litosfer) bagian dalam, dirambatkan oleh kulit bumi ke
permukaan bumi. Gempa bumi di sebabkan adanya pelepasan energi yang menyebabkan
dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam kulit bumi secara tiba-tiba. Gempa
bumi termasuk bagian dari tenaga endogen yang merusak, menyimpang dari sifat
tenaga endogen pada umumnya, yaitu membangun tetapi merupakan gejala sampingan
tenaga endogen yaitu tektonisme dan vulkanisme (anonimes, 2015)
C. Dampak Bencana
Gempa Bumi
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa rambatan gelombang
seismic yang berasal dari energy yang dilepaskan dari hasil pergerakan lempeng
dapat menimbulkan bencana. Bencana yang disebabkan gempa bumi dapat berupa
rekahan tanah (ground rupture),
getaran tanah (ground shaking), gerakan tanah (mass-move-ment), kebakaran
(fire), perubahan aliran air (drainage changes),gelombang pasang/tsunami, dsb.
Gelombang gempa yang merambat pada masa batruan, tanah, ataupun air dapat
menyebabkan bangunan gedung dan jaringan jalan, air minum, telepon, listrik,
dan gas menjadi rusak.Tingkat kerusakan sangat ditentukan oleh besarnya
magnetite dan intensitas serta waktu dan lokasi epicenter gempa. (Djauhari
Noor, 2006: 142)
Namun
dengan terjadinya gempa bumi ada beberapa dampak positif yang diakibatkannya,
diantaranya adalah:
• Terciptanya alat dan teknologi
deteksi gempa,
• Meningkatkan sifat kewaspadaan
pada manusia terhadap bencana,
• Menjadi warna pada berbagai surat
kabar dan media elektronik
• Meningkatkan kepedulian kita
terhadap sesama, khususnya pada para korban
bencana dengan memberikan bantuan,
dan
• Ikut serta mengurangi kepadatan
penduduk
D. Cara Menghadapi
Gempa
Bila berada di dalam rumah:
·
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah
dibawah meja atau tempat tidur.
·
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda
lainnya.
·
Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
·
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh,
benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
·
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik
dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
·
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
·
Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Bila
berada di dalam ruangan umum:
·
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan
dipenuhi orang.
·
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak,
lemari, kaca jendela dan sebagainya.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
·
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
·
Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan
layang/jembatan penyeberangan.
mall:
·
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
·
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
·
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau
kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
·
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam
lift, maka tekanlah semua tombol.
·
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan
mengungsilah.
·
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan
menggunakan interphone jika
tersedia.
·
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak
akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak.
·
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
·
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau
stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
·
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda
merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran
yang tinggi.
Beri pertolongan:
·
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan
mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan
pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
·
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh
pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat
gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah
kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang
secukupnya.
E. Langkah – langkah Mitigasi Bencana
Gempa Bumi
1.
Sebelum terjadi gempa.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan
agar selalu siaga adalah
·
Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan
kaidah2 yang baku.
·
Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau
bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan
longsor dsb.
·
Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika
anda punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut
menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung, periksalah
secara rutin keamananya.
·
Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan
instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan
informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio
yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat bencana.
·
Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika
tidak digunakan.
·
Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam
kebakaran, Rumah sakit dll.
·
Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia,
khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke
tempat yang lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten
Pesisir Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.
·
Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang
sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera
Barat. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka
tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita
akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah,
seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.
2. Ketika berlangsung gempa
·
Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC, kuasai diri
anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.
·
Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang
berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah
untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang
kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat
tertopang.
·
Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar
akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.
·
Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan
turunlah. Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai
tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan
disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.
3. Setelah terjadi gempa.
·
Jika anda masih berada dalam gedung, maka yu keluar
dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
·
Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu
listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada
yang terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.
·
Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau
berpotensi untuk roboh.
·
Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah
radio tadi.(anonimes,
2011)
DAFTAR PUSTAKA
Noor,
Djouhari., 2006, Geologi Lingkungan,
Graha Ilmu: Yokyakarta.