Rabu, 29 Juni 2016

GEOFISIKA LINGKUNGAN

Dosen              : Ayusari Wahyuni, S.Si., M.Sc
Mata kuliah     : Pengantar Geofisika
                                                                                                     
MAKALAH
GEOFISIKA LINGKUNGAN


OLEH:
RISKA OKTAVIANI
 (60400114025)


JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “GEOFISIKA LINGKUNGAN” dalam bidang mitigasi gempa bumi pada mata kuliah pengantar geofisika.
Adapun makalah pengantar geofisika  tentanggeofisika lingkungan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan beberapa pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu tak lupa pula kami sampaikan banyak terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya.Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami menerima pembaca yang ingin member kritik dan saran yang membangun sehingga kami dapat memperbaiki makalah pengantar geofisika ini.
Akhirnya kami mengharap semoga dari makalah pengantar geofisika tentang geofisika lingkungan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.
                                                                                     Samata-Gowa, 26 maret 2016
                                                                                                           
 Penyusun





BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Geofisika lingkungan merupakan serangkaian Mitigasi bencana seperti gempa bumi. Mitigasi gempa bumi merupakan serangkaian upaya untuk menngurangi resiko bencana gempa bumi, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran  dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana gempa bumi. Gempa bumi ialah sentakan asli dari bumi, bersumber di dalam bumi dan yang merambat melalui permukaan bumi dan menembus bumi.Sampai saat ini bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat mendukung kelangsungan hidup seluruh makhluk, diantara planet-planet anggota tata-surya lainnya.Oleh karenanya pengetahuan mengenai bumi dianggap sangat vital guna kelangsungan hidup penghuninya termasuk manusia. Di jagat raya ini masih banyak pengetahuan yang belum kita kuasai, termasuk pengetahuan mengenai gempa bumi dan cara memprediksinya.
Berdasarkan letak geografis , Indonesia merupakan negara yang terletak diantara 2 benua dan 2 samudera serta terletak diantara 3 lempeng tektonik dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng India-Australia dan lempeng Pasifik. Dikarnakan Indonesia terletak di 3 (tiga) lempeng inilah sehingga Indonesia sangat rentan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami. Wilayah indonesia termasuk dalam lingkaran api pasifik(ring of fire) yang disebut juga sebagai sabuk gempa pasifik. Dalam sabuk ini berderetlah pegunungan berapi(yang merupakan tempat penyaluran energi bumi),selain itu lempeng antar benua yang ada di negeri kita tiap tahun juga bergeser,jika tekanan yang diakibatkan lempeng yang bergerak tidak dapat di tahan oleh tepi lempengan maka terjadi gempa bumi.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi gempa bumi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko gempa bumi, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).  Bencana sendiri adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Bencana dapat berupa kebakaran, tsunami, gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsor, badai tropis, dan lainnya (anonimes, 2011).
Ayat yang berhubungan dengan gempa bumi yaituSurat Ath-Thalaaq ayat 12 yang berbunyi
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الأمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا

Artinya:”Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu.” 
B.     Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang di sebabkan oleh gelombang seismic dari sumber gempa di dalam lapisan kulit bumi.Pusat atau sumber gempa bumi yang letaknya di dalam bumi disebut hiposentrum.Daerah permukaan bumi ataupun di dasar laut yang merupakan tempat pusat getaran bumi merambat disebut episentrum.

Alat mitigasi gempa bumi
Gempa bumi adalah getaran bumi atau getaran kulit bumi secara tiba-tiba,bersumber pada lapisan kulit bumi (litosfer) bagian dalam, dirambatkan oleh kulit bumi ke permukaan bumi. Gempa bumi di sebabkan adanya pelepasan energi yang menyebabkan dislokasi (pergeseran) pada bagian dalam kulit bumi secara tiba-tiba. Gempa bumi termasuk bagian dari tenaga endogen yang merusak, menyimpang dari sifat tenaga endogen pada umumnya, yaitu membangun tetapi merupakan gejala sampingan tenaga endogen yaitu tektonisme dan vulkanisme (anonimes, 2015)
C.     Dampak Bencana Gempa Bumi
Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa rambatan gelombang seismic yang berasal dari energy yang dilepaskan dari hasil pergerakan lempeng dapat menimbulkan bencana. Bencana yang disebabkan gempa bumi dapat berupa rekahan tanah (ground rupture), getaran tanah (ground shaking), gerakan tanah (mass-move-ment), kebakaran (fire), perubahan aliran air (drainage changes),gelombang pasang/tsunami, dsb. Gelombang gempa yang merambat pada masa batruan, tanah, ataupun air dapat menyebabkan bangunan gedung dan jaringan jalan, air minum, telepon, listrik, dan gas menjadi rusak.Tingkat kerusakan sangat ditentukan oleh besarnya magnetite dan intensitas serta waktu dan lokasi epicenter gempa. (Djauhari Noor, 2006: 142)

Namun dengan terjadinya gempa bumi ada beberapa dampak positif yang diakibatkannya, diantaranya adalah:
• Terciptanya alat dan teknologi deteksi gempa,
• Meningkatkan sifat kewaspadaan pada manusia terhadap bencana,
• Menjadi warna pada berbagai surat kabar dan media elektronik
• Meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama, khususnya pada para korban
bencana dengan memberikan bantuan, dan
• Ikut serta mengurangi kepadatan penduduk
D.    Cara Menghadapi Gempa
Bila berada di dalam rumah:
·         Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
·         Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
·         Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
·         Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.
·         Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
·         Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
·         Jauhi rak-rak dan kaca jendela.
Bila berada di dalam ruangan umum:
·         Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
·         Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
·         Segera hentikan di tempat yang terbuka.
·         Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar
mall:
·         Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
·         Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
Bila sedang berada di dalam lift:
·         Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
·         Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
·         Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
·         Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
Bila sedang berada di dalam kereta api:
·         Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak.
·         Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
·         Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
·         Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
·         Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
·         Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.
Evakuasi:
·         Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya.
E.     Langkah – langkah Mitigasi Bencana Gempa Bumi
1.      Sebelum terjadi gempa.
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah
·         Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku.
·         Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.
·         Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika anda punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung, periksalah secara rutin keamananya.
·         Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat bencana.
·         Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.
·         Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.
·         Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.
·         Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.
2.      Ketika berlangsung gempa
·         Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC, kuasai diri anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.
·         Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.
·         Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.
·         Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.
3.      Setelah terjadi gempa.
·         Jika anda masih berada dalam gedung, maka yu keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
·         Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.
·         Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh.
·         Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah radio tadi.(anonimes, 2011)



DAFTAR PUSTAKA

Noor, Djouhari., 2006, Geologi Lingkungan, Graha Ilmu: Yokyakarta.



GEOFISIKA EKSPLORASI

Mata kuliah     : Pengantar Geofisika
Dosen              : Ayusari Wahyuni S.si. M.Sc


MAKALAH
GEOFISIKA EKSPLORASI




OLEH :

RISKA OKTAVIANI
(60400114025)



JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2016

Pengertian Ekplorasi Lingkungan
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan.
Eksplorasi geofisika adalah kegiatan penjajakan struktur geologi yang cocok bagi pengumpulan minyak bumi dengan menggunakan peralatan geofisika seperti gravimeter, magnetometer dan seismometer. Proses-proses yang dilakukan adalah survei gravimetrik, survei magnetik, dan survei seismik. Di dalam pencarian minyak dan gas bumi, masing-masing survei ini dilaksanakan oleh kontraktor jasa (service companies) yang mempunyai keahlian terkait, dengan tenaga ahli dan peralatan masing-masing. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian tertentu. 
Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode geofisika.Seringkali -bahkan hampir pasti- terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur. Ada juga kendala ketidaklengkapan data atau malah kurang alias tidak cukup. Namun demikian, dengan analisis data yang paling mungkin, kita berupaya memperoleh informasi yang relatif valid berdasarkan keterbatasan data yang kita miliki. 

Dalam melakukan analisis, sejumlah informasi mengenai kegiatan akuisisi data juga diperlukan, antara lain: berapakah nilai sampling rate yang optimal? Berapa jumlah data yang diperlukan? Berapa tingkat akurasi yang diinginkan? Selanjutnya -masih bagian dari prosesanalisis- model matematika yang cocok mesti ditentukan yang mana akan berperan ketika menghubungkan antara data lapangan dan distribusi parameter fisis yang hendak dicari. Setelah proses analisis dilalui, langkah berikutnya adalah membuat model bawah permukaan yang nantinya akan menjadi modal dasar interpretasi. Ujung dari rangkaian proses ini adalah penentuan lokasi pemboran untuk mengangkat sumber daya alam bahan tambang/mineral dan oil-gas ke permukaan. Kesalahan penentuan lokasi berdampak langsung pada kerugian meteril yang besar dan waktu yang terbuang percuma. Dari sini terlihat betapa pentingnya proses analisis apalagi bila segala keputusan diambil berdasarkan data eksperimen. Prinsip-prinsip (konsep) dasar eksplorasi tersebut antara lain :
1.      Target eksplorasi · Jenis bahan galian (spesifikasi kualitas) dan Pencarian model-model geologi yang sesuai,
2.      Pemodelan eksplorasi Menggunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi, · Menentukan model geologi lokal berdasarkan keadaan lapangan, dan mendiskripsikan petunjuk-petunjuk geologi yang akan dimanfaatkan, serta · Penentuan metode-metode eksplorasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk geologi yang diperoleh.
Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenuhi kaidah-kaidah dasar ekonomis dan perancangan (desain) yaitu :
a.        Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harus sesuai dengan keadaan geologi endapan yang dicari.
b.       Efisien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi, yaitu dengan biaya serendah-rendahnya untuk memperoleh hasil yang sebesar-besarnya.
c.       Cost-beneficial ; hasil yang diperoleh dapat dianggunkan (bankable). Model geologi regional dapat dipelajari melalui salah satu konsep genesa bahan galian yaitu Mendala Metalogenik, yaitu yang berkenaan dengan batuan sumber atau asosiasi batuan, proses-proses geologi (tektonik, sedimentasi), serta waktu terbentuknya suatu endapan bahan galian.
Beberapa contoh kegiatan perencanaan eksplorasi :
1.      Rencana pemetaan, mencakup ; Perencanaan lintasan, Perencanaan tenaga pendukung, yang didasarkan pada keadaan geologi regional.
2.      Rencana survei geofisika dan geokimia, mencakup ; Perencanaan lintasan, Perencanaan jarak/interval pengambilan data (sampling/record data), yang didasarkan pada keadaan umum model badan bijih.
3.      Perencanaan sampling melalui pembuatan paritan uji, sumuran uji, pemboran eksplorasi, yang mencakup : Jumlah paritan uji, sumuran uji, titik pemboran eksplorasi, Interval/spasi antar paritan (lokasi), Kedalaman/panjang sumuran/paritan, kedalaman lubang bor, Keamanan (kerja dan lingkungan), Interval/metode sampling, dan Tenaga kerja yang didasarkan pada proyeksi/interpretasi dari penyebaran singkapan         endapan di permukaan.
4.      Perencanaan pemboran inti, meliputi : Target tubuh bijih yang akan ditembus, Lokasi (berpengaruh pada kesampaian ke titik bor dan pemindahan (moving) alat), Kondisi lokasi (berpengaruh pada sumber air, keamanan), Kedalaman masing-masing lubang,  Jenis alat yang akan digunakan, termasuk spesifikasi, · Jumlah tenaga kerja, Alat transportasi, dan Jumlah (panjang) core box.
Sedapat mungkin, pada masing-masing perencanaan tersebut telah mengikutkan jumlah/besar anggaran yang dibutuhkan. Selain itu, prinsip dasar dalam penentuan jarak sedapat mungkin telah memenuhi beberapa faktor lain, seperti :
a.       Grid density (interval/jarak) antar titik observasi. Semakin detail pekerjaan maka grid density semakin kecil (interval/jarak) semakin rapat.
b.      Persyaratan pengelompokan hasil perhitungan cadangan/endapan. Contoh pada batubara ; syarat jarak untuk klasifikasi terukur (measured) £ 400 m antar titik observasi.
Setiap tahapan/proses eksplorasi harus dapat memenuhi strategi pengelolaan suatu proyek/pekerjaan eksplorasi, antara lain :
a.       Memperkecil resiko kerugian,
b.      Memungkinkan penghentian kegiatan sebelum meningkat pada tahapan selanjutnya jika dinilai hasil yang diperoleh tidak menguntungkan,
c.       Setiap tahapan dapat melokalisir (menambah/mengurangi) daerah target sehingga probabilitas memperoleh keuntungan lebih besar, dan
d.      Memungkinkan penganggaran biaya eksplorasi per setiap tahapan untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Metoda geofisika merupakan salah satu metoda yang umum digunakan dalam eksplorasi endapan bahan galian. Metoda ini tergolong kepada metoda tidak langsung, dan sering digunakan pada tahapan eksplorasi pendahuluan (reconnaissance), mendahului kegiatan-kegiatan eksplorasi intensif lainnya.
Adapun tahapan-tahapan pekerjaan yang umum digunakan dalam metoda geofisika adalah :
1.      Survei pendahuluan (penentuan lintasan)
2.      Pemancangan (penandataan titik-titik ukur) dalam areal target
3.      Pengukuran lapangan
4.      Pembuatan peta-peta geofisika
5.      Penarikan garis-garis isoanomali
6.      Penggambaran profile
7.      Interpretasi anomaly
Metode-metode dalam geofisika adalah sebagai berikut :
a.       Metoda Gaya Berat
Secara umum metoda gaya berat merupakan metoda geofisika yang mengukur variasi gaya berat (gravitational) di bumi. Metoda ini jarang digunakan pada tahapan lanjut eksplorasi bijih, namun cukup baik digunakan untuk mendefinisikan daerah target spesifik untuk selanjutnya disurvei dengan metoda-metoda geofisika lain yang lebih detil. Adanya variasi medan gravitasi bumi ditimbulkan oleh adanya perbedaan rapat massa (density)  antar batuan. Adanya suatu sumber yang berupa suatu massa (masif, lensa, atau bongkah besar) di bawah permukaan akan menyebabkan terjadinya gangguan medan gaya berat (relatif). Adanya gangguan ini disebut sebagai anomali gaya berat. Karena perbedaan medan gayaberat ini relatif kecil maka diperlukan alat ukur yang mempunyai ketelitian yang cukup tinggi. Alat ukur yang sering digunakan adalah Gravimeter. Alat pengukur gayaberat di darat telah mencapai ketelitian sebesar ±0.01 mGal dan di laut sebesar ±1 mGal. Beberapa endapan seperti zinc, bauksit, atau barit sangat sulit dideteksi melalui metoda magnetik maupun elektrik, namun dapat dideteksi dengan metoda gaya berat (gravity), tapi hanya untuk mengetahui profil batuan sampingnya (tidak dapat langsung mendeteksi bijihnya) melalui anomali densiti. Prosedur Lapangan Targetan observasi harus mempunyai kontras densiti yang jelas (significant) agar dapat dideteksi oleh gravimetri. Grid (lintasan) yang umum digunakan cukup lebar yaitu antara 200 m s/d 1 km (500 ft s/d 1 mil). Setiap titik pengamatan diusahakan bebas dari angin, pohon-pohon, pengaruh (getaran) tanah, dll. Elevasi setiap titik observasi harus diketahui dengan akurat karena akan diperhitungkan dalam pengkoreksian hasil pembacaan alat. Begitu juga dengan waktu setiap pengukuran. Koreksi Hasil Observasi Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa, harga pengukuran gayaberat   di permukaan bumi dipengaruhi oleh 5 faktor. Sedangkan dalam melakukan   survei gaya berat diharapkan satu faktor saja yaitu variasi densitas bawah     permukaan, sehingga pengaruh 4 faktor lainnya (lintang, ketinggian,     topografi, pasang surut) harus direduksi atau dihilangkan dari harga     pembacaan alat.
1.      Koreksi lintang (latitude) Koreksi terhadap titik pengukuran terhadap kutub bumi.
2.      Koreksi elevasi (Free-Air Correction) Koreksi ini merupakan koreksi terhadap pengaruh ketinggian pengukuran terhadap medan gravitasi bumi.
3.      Koreksi Bouguer (Bougeur correction) Koreksi massa lapisan yang diasumsikan berada diantara titik amat dengan bidang referensi.
4.      Koreksi topografi (Terrain correction) Koreksi topografi, Tc, adalah koreksi pengaruh topografi terhadap gayaberat  pada titik amat, akibat perbedaan ketinggian antara titik observasi dengan base. Anomali Bouguer Merupakan anomali yang dicari dengan cara mereduksi hasil pengukuran         lapangan dengan koreksi-koreksi seperti yang telah diuraikan di atas.
b.      Metoda Magnetik
Beberapa tipe bijih seperti magnetit, ilmenit, dan phirotit yang dibawa oleh bijih sulfida menghasilkan distorsi dalam magnet kerak bumi, dan dapat digunakan untuk melokalisir sebaran bijih. Disamping aplikasi landsung tersebut, metoda magnetik dapat juga digunakan untuk survei prospeksi untuk mendeteksi formasi-formasi pembawa bijih dan gejala-gejala geologi lainnya (seperti sesar, kontak intrusi, dll). Penggunaan metoda magnetik didalam prospek geofisika adalah berdasarkan atas adanya anomali medan magnet bumi akibat sifat kemagnetan batuan yang berbeda satu terhadap lainnya. Alat untuk mengukur perbedaan kemagnetan tersebut adalah magnetometer.
1.      Sifat Umum Kemagnetan Batuan Medan magnet bumi secara sederhana dapat digambarkan sebagai medan magnet yang ditimbulkan oleh batang magnet raksasa yang terletak didalam inti bumi, namun tidak berimpit dengan pusat bumi. Medan magnet ini dinyatakan dalam besar dan arah (vektor) dimana arahnya dinyatakan dalam deklinasi (penyimpangan terhadap arah utara-selatan geografis) dan inklinasi (penyimpangan terhadap arah horizontal). Kuat medan magnet yang terukur dipermukaan sebagian besar berasal dari dalam bumi (internal field) mencapai lebih dari 90%, sedangkan sisanya adalah medan magnet dari kerak bumi, yang merupakan target didalam eksplorasi geofisika, dan medan dari luar bumi (external field). Karena medan magnet dari dalam bumi merupakan bagian yang terbesar, maka medan ini sering juga disebut sebagai medan utama yang dihasilkan oleh adanya aktivitas di dalam inti bumi bagian luar (salah satu konsep adanya medan utama ini adalah dari teori dinamo).
2.      Kerentanan (susceptibilities) Batuan Kerentanan magnetik merupakan parameter yang menyebabkan timbulnya anomali magnetik dan karena sifatnya yang khas untuk setiap jenis mineral, khususnya logam, maka parameter ini merupakan salah satu subjek didalam prospek geofisika. Telah diketahui bahwa adanya medan magnet bumi menyebabkan terjadinya induksi magnetik yang besarnya adalah penjumlahan dari medan magnet bumi dan magnet batuan dengan kerentanan magnetik yang cukup tinggi. Besaran ini adalah total medan magnet yang terukur oleh magnetometer apabila remanan magnetiknya dapat diabaikan.
3.      Penyajian Data Lapangan Hasil pengukuran oleh magnetometer umumnya disajikan dalam bentuk Peta Anomali Magnetik dengan kontur yang mencerminkan harga anomali yan sama. Dari peta ini, untuk kepentingan eksplorasi masih memerlukan proses lebih lanjut untuk memperoleh daerah targetan atau daerah prospek.
4.      Interpretasi
c.       Metoda Potensial Diri (Self Potential)
Metoda potensial diri pada dasarnya merupakan metoda yang menggunakan sifat  tegangan alami suatu massa (endapan) di alam. Hanya saja perlu diingat bahwa anomali yang diberikan oleh metoda potensial diri ini tidak dapat langsung dapat dikatakan sebagai badan bijih tanpa ada pemastian dari metoda lain atau pemastian dari kegiatan geologi lapangan. Karena pengukuran dalam metoda potensial diri diperoleh langsung dari hubungan elektrik dengan bawah permukaan, maka metoda ini tidak baik digunakan pada lapisan-lapisan yang mempunyai sifat pengantar listrik yang tidak baik (isolator), seperti batuan kristalin yang kering.
Potensial diri yang ada di alam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : · The small background potenstials, yang mempunyai interval (fraksi) sampai dengan puluhan mV. Potensial alami ini juga dapat bernilai minus. · Potensial mineralisasi, yang mempunyai orde dari ratusan mV sampai dengan ribuan mV. Ada dua alternatif dalam melakukan pengukuran metoda potensial diri ini :
1.      Cara yang pertama, salah satu elektroda tetap, sedangkan yang satu lagi bergerak pada lintasannya.
2.      Cara yang kedua, kedua elektroda bergerak bersamaan secara simultan, katakanlah dengan interval 50 m.
d.      Metoda Tahanan Jenis (Resistivity)
Metoda geolistrik adalah salah satu metoda geofisika untuk menyelidiki kondisi bawah permukaan, yaitu dengan mempelajari sifat aliran listrik pada batuan di bawah permukaan bumi. Penyelidikan ini meliputi pendeteksian besarnya medan potensial, medan elektromagnetik dan arus listrik yang mengalir di dalam bumi baik secara alamiah (metoda pasif) maupun akibat injeksi arus ke dalam bumi (metoda aktif) dari permukaan. Dengan metoda elektrik (salah satunya tahanan jenis) mempunyai prinsip dasar mengirimkan arus ke bawah permukaan, dan mengukur kembali potensial yang diterima di permukaan. Hanya saja perlu diingat bahwa untuk daerah dengan formasi yang bersifat isolator metoda elektrik ini tidak efektif.
Faktor Geometri Dalam melakukan eksplorasi tahanan jenis (resistivitas) diperlukan pengetahuan secara perbandingan posisi titik pengamatan terhadap sumber arus. Perbedaan letak titik tersebut akan mempengaruhi besar medan listrik yang akan diukur. Besaran koreksi terhadap perbedaan letak titik pengamatan tersebut dinamakan faktor geometri. Faktor geometri diturunkan dari beda potensial yang terjadi antara elektroda potensial MN yang diakibatkan oleh injeksi arus pada elektroda arus AB Konfigurasi Susunan Alat Untuk mempermudah pekerjaan dan perhitungan interpretasi, penempatan elektroda diatur menurut aturan tertentu. Beberapa aturan tersebut antara lain :
a.       Metoda Wenner Keuntungan dan keterbatasan metoda Wenner:
1.      Sangat sensitif terhadap perubahan lateral setempat (gawir/lensa setempat)
2.      Karena bidang equipotensial untuk benda homogen berupa bola, data lebih mudah diproses atau dimengerti
3.      Jarak elektroda arus dengan potensial relatif lebih pendek dari  sehingga daya tembus alat sama lebih besar
4.      Memerlukan tenaga/buruh lebih banyak
b.      Metoda Schlumberger Keuntungan dan keterbatasan metoda Schlumberger :
a.       Tidak terlalu sensitif terhadap adanya perubahan lateral setempat, sehingga metoda ini dianjurkan untuk penyelidikan dalam Selengkapnya.
Metode geofisika banyak digunakan terutama untuk explorasi bawah permukaan baik dalam geoteknik, explorasi mineral, pemetaan sumberdaya air, dan lain sebagainya. Diantara metode geofisika yang banyak dimanfaatkan adalah, metoda resistivitas (resistivity) / geolistrik, seismik, gaya berat (gravity), magnetik, radar dan lain sebagainya.
Salah satu metode geofisika yang banyak digunakan untuk explorasi bawah permukaan adalah metoda resistivitas. Metoda ini memanfaatkan sifat kelistrikan material bawah permukaan untuk mendapatkan anomali dan sebaran sifat kelistrikan bawah permukaan. Metode ini efektif digunakan untuk pemetaan dangkal dan menengah.
Terdapat beberapa metoda dalam pemanfaatan sifat kelistrikan bumi,  antara lain:
  • Resistivitas (Tahanan Jenis/Resistivity);
  • Self Potensial (Potensial Diri/SP);
  • Induced Polarization (IP);
  • Very Low Frequency (VLF);
  • Magnetotelluric (MT);
  • Arus Telluric (AT);
  • Elektro-Magnetik (EM), dan lain-lain.
Penyelidikan resistivitas banyak digunakan pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
  • Regional Geologi    : struktur, stratigrafi, sedimentologi dan lain-lain
  • Hidrogeologi           : muka air tanah, aquifer, intrusi air asin dan lain-lain
  • Geologi Teknik       : struktur geologi, konstruksi, porositas batuan, dll.
  • Pertambangan         : penyebaran mineral deposit, potensi bahan galian.
  • Arkeologi                : candi terpendam dan lain-lain.
  • Geothermal             : kedalaman, penyebaran, low resistivity dan lain-lain.
  • Minyak & Gas        : struktur, oil-water contact, well logging geophysics.




 DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2013. Eksplorasi Geofisika Metode Resistivitas _ Survey Geolistrik,Alat Geolistrik,Training Geolistrik.htm www.google.com (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).
Anonim.2011. Eksplorasi geofisika - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm www.google.com (diakses pada tanggal 20 Juni 2016).